masih terasa hangat pelukanmu
mendekap erat kuat tubuhku
senyum tulusmu hanya untukku
tanpa kata kau ucapkan bahagia
hari ini waktu berhenti
ingin hati mengucap selamat
walau tak sempat bertatap mata
hanya puisi gambaran hati
turut bahagia untuk bahagiamu
selamat ulang tahun sahabat
jauh jarak tak jadi penghambat
bahagia untukmu slalu ku ucap
mesti tak sempat berkirim surat
hanya do'a yang bisa ku panjat
selamat ulang tahun sahabat
murah rezeki untukmu selalu
umur yang panjang jadikan obat
hati dermawan membawa nikmat
tanda bersyukur sebagai umat
kepada yang kuasa yang maha Esa
Sahabat....
maafkan aku yang tidak mampu
memberi hadiah ataupun bunga
tanda ucapan berupa benda
hanya kata penyambung lidah
sahabat tulusku hanya untukmu
Sabtu, 27 Desember 2008
Hujan
rintikmu basuh jiwa yang hampa
sirami hati yang kering membara
basahi sanubari dengan sejukmu
hujan...tanpamu dunia merana
semua insan kan menjadi nista
mendung gelap buas di angkasa
di iringi murka sang petir perkasa
cambuk apinya melecut dunia
sadarkan insan akan sang Esa
memohon bersujud akan ampunanNya
hujan mendera ombak tertawa
hanyutkan semua isi dunia
tanpa daya pasrah dan musnah
hujan anugrah jadi bencana
ulah manusia yang lupa nikmatNya
serakah dan sombong busungkan dada
seakan kuasa dalam genggaman
menangis pilu sudahlah lupa
hujan kini reda kembali
tinggalkan duka insan nelangsa
ribuan tangis tiada berguna
bercampur jasad dan darah merah
meninggalkan cerita pilu dunia
tak sanggup menjaga anugrah sang kuasa
terus tertawa sampai akhir dunia
sirami hati yang kering membara
basahi sanubari dengan sejukmu
hujan...tanpamu dunia merana
semua insan kan menjadi nista
mendung gelap buas di angkasa
di iringi murka sang petir perkasa
cambuk apinya melecut dunia
sadarkan insan akan sang Esa
memohon bersujud akan ampunanNya
hujan mendera ombak tertawa
hanyutkan semua isi dunia
tanpa daya pasrah dan musnah
hujan anugrah jadi bencana
ulah manusia yang lupa nikmatNya
serakah dan sombong busungkan dada
seakan kuasa dalam genggaman
menangis pilu sudahlah lupa
hujan kini reda kembali
tinggalkan duka insan nelangsa
ribuan tangis tiada berguna
bercampur jasad dan darah merah
meninggalkan cerita pilu dunia
tak sanggup menjaga anugrah sang kuasa
terus tertawa sampai akhir dunia
Malam hitam
malam-malam yang menghitam
tanpa cahaya dan sinar rembulan
mencekam dan menakutkan
mengurung hati setiap insan
gelap dan terus meraba
mencari cahaya di ketidak pastian
malam hitam janganlah datang
hantui hidupku yang galau
resahkan hatiku yang risau
tinggalkan noda yang tak hilang
menyatu dan terbawa seumur hidup
menjadi tabir membayang jiwa
malam hitam berilah cahaya
sedikit cercah yang bukan hampa
agarku bisa meraba cinta
ku ingin bahagia jiwa & raga
malam hitam berilah asa
agar mimpiku terasa indah
tanpa cahaya dan sinar rembulan
mencekam dan menakutkan
mengurung hati setiap insan
gelap dan terus meraba
mencari cahaya di ketidak pastian
malam hitam janganlah datang
hantui hidupku yang galau
resahkan hatiku yang risau
tinggalkan noda yang tak hilang
menyatu dan terbawa seumur hidup
menjadi tabir membayang jiwa
malam hitam berilah cahaya
sedikit cercah yang bukan hampa
agarku bisa meraba cinta
ku ingin bahagia jiwa & raga
malam hitam berilah asa
agar mimpiku terasa indah
Nyanyian mimpi
aku bernyanyi merdu sekali
di iringi musik bisikkan hati
membuai indah sejukkan kalbu
terasa berada di taman syurgawi
di iringi gemulai liuk sang penari
nyanyian indah nyanyian mimpi
mendayu-dayu merayu hati
seakan sukma terbawa serta
mendengar lagu nyanyian mimpi
di iringi kecapi dan harpa sang dewa
menari indah gemulai sang bidadari
nyanyian mimpi bisikkan hati
menusuk dalam terasa perih
mencabik sanubari selaksa duri
hanya mimpi tak pernah nyata
mengusik tidurku setengah nafas
tersentak berontak takut tak puas
nyanyian mimpi hatiku kini
di iringi musik bisikkan hati
membuai indah sejukkan kalbu
terasa berada di taman syurgawi
di iringi gemulai liuk sang penari
nyanyian indah nyanyian mimpi
mendayu-dayu merayu hati
seakan sukma terbawa serta
mendengar lagu nyanyian mimpi
di iringi kecapi dan harpa sang dewa
menari indah gemulai sang bidadari
nyanyian mimpi bisikkan hati
menusuk dalam terasa perih
mencabik sanubari selaksa duri
hanya mimpi tak pernah nyata
mengusik tidurku setengah nafas
tersentak berontak takut tak puas
nyanyian mimpi hatiku kini
Lemari dari kardus
teringatku kembali masa suram
saat hidupku mencekam
terkurung dan membisu
hanya do'a dan harapan yang ada
bersatu berkecamuk menyesakkan dada
teringatku akan sebuah benda
hasil karyaku yang sederhana
lemari dari kardus yang terasa mewah
ada rasa bangga memandangnya
lemari dari kardus sejuta cerita
baju dan celana tersimpan di sana
perlengkapan mandi juga ada
mie instan,gula, buah dan makanan
semua bersatu di lemari kardusku
seperti cerita sesaknya dalam problema
lemari dari kardus
setahun sudah engkau ku lupa
siapakah kini yang punya
apakah engkau tetap di jaga
ataukah musnah seperti sampah
biarlah ceritamu hilang dalam ingatan
saat hidupku mencekam
terkurung dan membisu
hanya do'a dan harapan yang ada
bersatu berkecamuk menyesakkan dada
teringatku akan sebuah benda
hasil karyaku yang sederhana
lemari dari kardus yang terasa mewah
ada rasa bangga memandangnya
lemari dari kardus sejuta cerita
baju dan celana tersimpan di sana
perlengkapan mandi juga ada
mie instan,gula, buah dan makanan
semua bersatu di lemari kardusku
seperti cerita sesaknya dalam problema
lemari dari kardus
setahun sudah engkau ku lupa
siapakah kini yang punya
apakah engkau tetap di jaga
ataukah musnah seperti sampah
biarlah ceritamu hilang dalam ingatan
Kamis, 25 Desember 2008
Galau
Galau...
malam itu hatiku galau
sedihku mendera-dera
hatiku bernostalgia
teringat kembali ibunda tercinta
mengapa aku seperti terdakwa
sahabat....
aku tau kalian kecewa
tapi janganlah berburuk sangka
tak ada niat hatiku untuk berdusta
ataupun bertindak mengada-ada
semua sudah garisan yang kuasa
kenapa harus ada dilema
segala impian belum tercapai tapi musnah
oleh ego dan kerisauan yang semu
kita mencoba dan harus bisa
bersama singkirkan segala kendala
galau...
seperti memakan buah simalakama
sebuah pilihan yang begitu sulit
tapi aku tak mau terjepit
terhimpit dilema yang hancurkan mimpi
hanya segaris dengan realita
haruskah hilang dengan percuma
tanpa kata dan perbuatan nyata
malam itu hatiku galau
sedihku mendera-dera
hatiku bernostalgia
teringat kembali ibunda tercinta
mengapa aku seperti terdakwa
sahabat....
aku tau kalian kecewa
tapi janganlah berburuk sangka
tak ada niat hatiku untuk berdusta
ataupun bertindak mengada-ada
semua sudah garisan yang kuasa
kenapa harus ada dilema
segala impian belum tercapai tapi musnah
oleh ego dan kerisauan yang semu
kita mencoba dan harus bisa
bersama singkirkan segala kendala
galau...
seperti memakan buah simalakama
sebuah pilihan yang begitu sulit
tapi aku tak mau terjepit
terhimpit dilema yang hancurkan mimpi
hanya segaris dengan realita
haruskah hilang dengan percuma
tanpa kata dan perbuatan nyata
Selasa, 23 Desember 2008
Desember Kelabu
Hujan di bulan Desember
perih tak tertahankan
kegalauan datang mencekram
seakan meremas sanubari
mencabik-cabik semua impian
Desember ini terulang kembali
kisah sedih mengiris hati
tangis pilu tak mau pergi
desemberku sungguh kelabu
selalu membayangi kisah hidupku
bulan desember hari lahirku
bulan desember aku terbelenggu
bulan desember kehilangan ibu
bulan desember terasa kelabu
akankah desemberku terus kelabu
tanpa maksud aku bertanya
hanya yang kuasa tempat bermohon
semoga desember cerahkan hidupku
perih tak tertahankan
kegalauan datang mencekram
seakan meremas sanubari
mencabik-cabik semua impian
Desember ini terulang kembali
kisah sedih mengiris hati
tangis pilu tak mau pergi
desemberku sungguh kelabu
selalu membayangi kisah hidupku
bulan desember hari lahirku
bulan desember aku terbelenggu
bulan desember kehilangan ibu
bulan desember terasa kelabu
akankah desemberku terus kelabu
tanpa maksud aku bertanya
hanya yang kuasa tempat bermohon
semoga desember cerahkan hidupku
Jumat, 19 Desember 2008
IBUNDA
maafkan aku ibu...
yang tak bisa memenuhi keinginanmu
yang ingin bertemu saat terakhirmu
yang rindu akan kehadiranku
untuk melihat buah hatimu ini
mendampingimu menghadap illahi
ibu....
bukannya aku sengaja
bukannya aku durhaka
tapi kehendak allah yang berkata
aku hanya bisa memeluk dan mencium
jenazahmu yang tersenyum manis
do'a ikhlas mengiringi kepergianmu
untuk bahagia ditaman syurgawi
ya....allah
yang maha pengasih lagi penyayang
hanya padamu hamba memohon
hanya padamu hamba berserah
ampunkanlah segala kesalahan & dosanya
terimalah segala amal ibadahnya
jauhkanlah dari siksa kubur dan api neraka
terangkan dan lapangkanlah kuburnya
tempatkan dirinya disisimu
do'a dan tangis ini hanya untukmu
tak puas hatiku mencium wajah teduhmu
ku bersimpuh dan mencium tapak kakimu
hanya ibu sandaran hidupku
tanpa dirimu aku hanyalah insan yang lemah
yang tak berdaya tanpa belai dan curahan kasih sayangmu
ibu...
aku ikhlas melepas kepergianmu
walau kini aku kehilangan dirimu
ibu bahagia menghadap illahi
segala curahan kasih sayangmu
ketulusan hati dan tutur lembut bahasamu
merawat, membelai dan menjaga diriku
dari alam rahim hingga ku melihat dunia
membekas dalam sanubariku
tak mampu ku balas semua itu
cinta ibu sepanjang hidupku
ibu....
aku sangat sayang kepadamu
aku sangat cinta kepadamu
ternyata allah lebih sayang dan cinta padamu
memanggil dan menjemput untuk menjadi penghuni syurga
selamanya sampai akhir dunia
Kamis , 18 Desember 2008
Pukul : 11.30 wib
Ibunda tercinta menghadap illahi
Tanggal 17 Desember 2008 aku berangkat dari bandung pukul 5.00 wib pagi hari
menuju bandara soekarno-hatta.
aku tertahan dan gak bisa pulang serta hanya bisa berdo'a
semoga aku bisa melihat ibunda tercinta untuk terakhir kalinya
Tanggal 18 Desember 2008 , pukul 19.30 wib pesawat Lion Air membawa
asaku ke medan, kurang lebih pukul 22.00 wib aku sampai hingga bisa
memeluk dan mencium ibunda tercinta belahan jiwa.
selamat jalan ibu....
do'a ku setiap saat hanya untukmu
dari anakmu yang selalu menyayangi dan mencintaimu
di setiap helaan nafas dan detakan jantungku
kasih sayang dan cintamu sepanjang hayatku.
yang tak bisa memenuhi keinginanmu
yang ingin bertemu saat terakhirmu
yang rindu akan kehadiranku
untuk melihat buah hatimu ini
mendampingimu menghadap illahi
ibu....
bukannya aku sengaja
bukannya aku durhaka
tapi kehendak allah yang berkata
aku hanya bisa memeluk dan mencium
jenazahmu yang tersenyum manis
do'a ikhlas mengiringi kepergianmu
untuk bahagia ditaman syurgawi
ya....allah
yang maha pengasih lagi penyayang
hanya padamu hamba memohon
hanya padamu hamba berserah
ampunkanlah segala kesalahan & dosanya
terimalah segala amal ibadahnya
jauhkanlah dari siksa kubur dan api neraka
terangkan dan lapangkanlah kuburnya
tempatkan dirinya disisimu
do'a dan tangis ini hanya untukmu
tak puas hatiku mencium wajah teduhmu
ku bersimpuh dan mencium tapak kakimu
hanya ibu sandaran hidupku
tanpa dirimu aku hanyalah insan yang lemah
yang tak berdaya tanpa belai dan curahan kasih sayangmu
ibu...
aku ikhlas melepas kepergianmu
walau kini aku kehilangan dirimu
ibu bahagia menghadap illahi
segala curahan kasih sayangmu
ketulusan hati dan tutur lembut bahasamu
merawat, membelai dan menjaga diriku
dari alam rahim hingga ku melihat dunia
membekas dalam sanubariku
tak mampu ku balas semua itu
cinta ibu sepanjang hidupku
ibu....
aku sangat sayang kepadamu
aku sangat cinta kepadamu
ternyata allah lebih sayang dan cinta padamu
memanggil dan menjemput untuk menjadi penghuni syurga
selamanya sampai akhir dunia
Kamis , 18 Desember 2008
Pukul : 11.30 wib
Ibunda tercinta menghadap illahi
Tanggal 17 Desember 2008 aku berangkat dari bandung pukul 5.00 wib pagi hari
menuju bandara soekarno-hatta.
aku tertahan dan gak bisa pulang serta hanya bisa berdo'a
semoga aku bisa melihat ibunda tercinta untuk terakhir kalinya
Tanggal 18 Desember 2008 , pukul 19.30 wib pesawat Lion Air membawa
asaku ke medan, kurang lebih pukul 22.00 wib aku sampai hingga bisa
memeluk dan mencium ibunda tercinta belahan jiwa.
selamat jalan ibu....
do'a ku setiap saat hanya untukmu
dari anakmu yang selalu menyayangi dan mencintaimu
di setiap helaan nafas dan detakan jantungku
kasih sayang dan cintamu sepanjang hayatku.
Senin, 08 Desember 2008
ulang tahun kelabu
idul adha tahun ini seperti yang lalu
kesedihan melanda hatiku
aku jauh dari rumah dan sahabtaku
ulang tahunku tepat di idul adha
terdampar di bandung demi cita-cita
gema takbir menyayat hatiku
tabah dan tetap tabah
semuanya terjadi pasti bermakna
tak mungkin yang kuasa terus mendera
umatnya yang terus mencapai impian
selamat ulang tahun diriku
ku rasakan dengan sedih dan sendiri
tak mungkin ku berbagi dalam sunyi
aku tak mau ini terulang kembali
dua tahun berlalu hampa dan nelangsa
cita-cita dan impianku
tetap ada dan terus tumbuh
walau ragu terus menghantui
hingga ku takut menghadapi hidup
ingin rasanya terlahir kembali
kelak bisa menentukan hidup bahagia
tanpa derita seperti yang terus ku alami
terima kasih tuhan
tanpa ridho dan hidayahmu aku lumpuh
terima kasih sahabat
tanpa dirimu aku bagaikan debu
yang terbang dan terserak entah kemana
terimalah salam tulusku
untukmu dan kebahagianmu.
kesedihan melanda hatiku
aku jauh dari rumah dan sahabtaku
ulang tahunku tepat di idul adha
terdampar di bandung demi cita-cita
gema takbir menyayat hatiku
tabah dan tetap tabah
semuanya terjadi pasti bermakna
tak mungkin yang kuasa terus mendera
umatnya yang terus mencapai impian
selamat ulang tahun diriku
ku rasakan dengan sedih dan sendiri
tak mungkin ku berbagi dalam sunyi
aku tak mau ini terulang kembali
dua tahun berlalu hampa dan nelangsa
cita-cita dan impianku
tetap ada dan terus tumbuh
walau ragu terus menghantui
hingga ku takut menghadapi hidup
ingin rasanya terlahir kembali
kelak bisa menentukan hidup bahagia
tanpa derita seperti yang terus ku alami
terima kasih tuhan
tanpa ridho dan hidayahmu aku lumpuh
terima kasih sahabat
tanpa dirimu aku bagaikan debu
yang terbang dan terserak entah kemana
terimalah salam tulusku
untukmu dan kebahagianmu.
Sabtu, 06 Desember 2008
Bingung
sepertinya aku bingung
tak tau harus bagaimana
apa yang harus aku kerjakan
bila kemarahan & emosi yang ada
seperti tersangka & terdakwa
tak terbayang begini jadinya
aku jauh & coba mencari
mungkin aku memang salah
tapi apakah harus jadi amarah
sementara aku masih meraba
temanku empat bernaung
walaupun hati merasa malu
demi impian dan cita-cita aku rela
kelak nanti jadi cambukan nurani
sedih hatiku kini
tempat mengadu ku tak tau
kenapa aku yang harus bertanya
mengharap semangat dan do'a yang disana
mungkinkah ini satu aral & cobaan belaka
semoga ku tabah & terus berkarya
putus asa ada dan tiada
berkecamuk hebat di dalam dada
bergejolak & berontak tapi ku pasrah
sebab diriku papa & nista
terombang-ambing dalam dilema
tanpa bisa teriak dan hanya berserah
semoga tuhan masih sayang
kepada diriku yang selalu malang
tak tau harus bagaimana
apa yang harus aku kerjakan
bila kemarahan & emosi yang ada
seperti tersangka & terdakwa
tak terbayang begini jadinya
aku jauh & coba mencari
mungkin aku memang salah
tapi apakah harus jadi amarah
sementara aku masih meraba
temanku empat bernaung
walaupun hati merasa malu
demi impian dan cita-cita aku rela
kelak nanti jadi cambukan nurani
sedih hatiku kini
tempat mengadu ku tak tau
kenapa aku yang harus bertanya
mengharap semangat dan do'a yang disana
mungkinkah ini satu aral & cobaan belaka
semoga ku tabah & terus berkarya
putus asa ada dan tiada
berkecamuk hebat di dalam dada
bergejolak & berontak tapi ku pasrah
sebab diriku papa & nista
terombang-ambing dalam dilema
tanpa bisa teriak dan hanya berserah
semoga tuhan masih sayang
kepada diriku yang selalu malang
Bulan & Bintang
Bulan & Bintang
Posted Today at 04:57 PM by wak_laboe
bulan....
bagaikan wanita terindah
di kelilingi ribuan bintang
yang ingin bersanding mesra
membentuk rasi rahasia illahi
sang kejora bersinar cemerlang
merayu bulan yang temaram
coba mendekat walau tak sepadan
memendam rasa merindukan bulan
jauh di bawah angkasa
sepasang kekasih memadu asmara
melihat bulan dengan cinta
mengikat janji seia sekata
di bawah naungan sinar rembulan
di bawah lirikan cemburu sang bintang
Posted Today at 04:57 PM by wak_laboe
bulan....
bagaikan wanita terindah
di kelilingi ribuan bintang
yang ingin bersanding mesra
membentuk rasi rahasia illahi
sang kejora bersinar cemerlang
merayu bulan yang temaram
coba mendekat walau tak sepadan
memendam rasa merindukan bulan
jauh di bawah angkasa
sepasang kekasih memadu asmara
melihat bulan dengan cinta
mengikat janji seia sekata
di bawah naungan sinar rembulan
di bawah lirikan cemburu sang bintang
Jumat, 05 Desember 2008
Bunga
masih tercium harum itu
masih terbayang indah kelopakmu
bunga...bunga lukisan dunia
hanya satu bunga di hatiku
teramat sulit ntuk di lupakan
oh.....kumbang2 terbang mengelilingimu
takkan ku biarkan kumbang nakal menjamahmu
akulah lelaki sejatimu
yang selalu menjaga hati dan kuntum indahmu
bunga....bunga...
mekarlah di hatiku
jangan engkau ragu
akan indah dan tulus hatiku
masih terbayang indah kelopakmu
bunga...bunga lukisan dunia
hanya satu bunga di hatiku
teramat sulit ntuk di lupakan
oh.....kumbang2 terbang mengelilingimu
takkan ku biarkan kumbang nakal menjamahmu
akulah lelaki sejatimu
yang selalu menjaga hati dan kuntum indahmu
bunga....bunga...
mekarlah di hatiku
jangan engkau ragu
akan indah dan tulus hatiku
Langganan:
Postingan (Atom)