gumpalan awan putih menghitam
menjerit petir menyambar panas
sedih itu mengantung pilu
curahkan asa berbalut dusta
selamanya nadia mimpi hatiku
ku kejar menjauh tersenyum hampa
hilang tersamar bagai halimun
kuraih dingin sang kabut putih
musnah terhapus kenangan indah
angkuh berkata " aku sang pujangga "
rayuan syairku tundukkan hawa
hilang nadia hilang sang jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar