Rabu, 24 September 2008

wahai..calon pemimpin
kau hambur-hamburkan uangmu demi ambisi
senyum dan janji manismu menghiasi koran dan televisi
dengan busana putih bersih layaknya kiayi
berpose manis dengan nama dan sederet gelar
tak mau kalah dengan jendral naga bonar

gambar dan janjimu untuk rakyat tersebar luas
di pohon,tiang listrik, tembok, kendaraan sampai ketengah samudra
membaur dan merasakan kesedihan rakyat
menyumbang sembako di iringi ratusan wartawan
tutur katamu lemah lembut seperti kabut
kau manusia ataukah lelembut

tiada hari tanpa sumbangan
tiap undangan kau hadiri
waktumu habis kesana kemari
demi untuk sebuah kemenanggan
tak perduli segala cara kau halalkan
sampai setan-setan kau libatkan
pergi ziarah kesemua kuburan

tapi kini apa yang terjadi...
setelah kau terpilih kami hanya bisa gigit jari
semua janjimu kau ingkari
jangankan menyapa melihatmupun kami gak berani

dihari pelantikanmu
segala kemewahan terpampang
tamu dan undangan memenuhi gedung
rakyat kecil yang datang langsung di bendung
dihadang ratusan polisi berwajah garang
berani dekat bakal di tendang

wahai...pemimpin baruku
atap rumahku makin rapuh
ku nanti janjimu dengan doaku
ku harapkan selalu uluran tanganmu
walau ku tau semua itu janji batu
sebab kau menerorku seperti hantu
agar aku dan keluarga mencoblos wajahmu

ku robek semua poster yang memenuhi dinding gubukku
ku sayat-sayat semua kata kata manismu
tak lupa ku coret garis miring di atas jidatmu
agar kau tau maksud hatiku
semoga tuhan segera mencabut nyawamu

Tidak ada komentar: