Tangis Hati
gema takbir sayup berkumandang
serasa perih mengiris hati
segala dosaku terpampang sudah
apakah pupus sebulan puasa
Khilafku terlalu banyak dan menyesakkan dada
aku merasa berjalan tanpa arah
di bulan puasa yg penuh berkah
aku terus berbuat nista
sinar mentari muncul perlahan
air mataku jatuh tak tertahan
aku menangis dan bersujud
mohon ampunan doa ku rajut
allahu akbar..allahu akbar..
allah maha besar
idul fitri hari yang suci
sucikan diri dan kotoran hati
ku cium haru kaki ayah dan ibu
tanpa kasih dan cintamu aku laksana debu
doa tulus kuharap selalu
sebagai bekal dalam hidupku
hatiku luka menjadi rapuh
gema takbir menusuk kalbu
aku malu mohon ampunan padamu
iblis hatiku terlalu angkuh
oh....ayah...aku rindu pelukan hangatmu
oh....ibu......aku rindu belaian kasih sayangmu
aku ingin kembali seperti dulu
menangis dan tertawa dalam dekapanmu
indahnya ramadhan tak pernah kurasakan
sucinya idul fitri tak pernah kunikmati
akankah semua itu esok hari akan ku temui
sebelum ajal menjemput tanpa aku ketahui
Maafkan aku sahabat
maafkan aku sahabat
izin aku menjabat erat
memeluk dirimu menyentuh kalbu
meminta maaf dari hatimu
sahabat.....
pada dirimu keluh kesah ku curahkan
pada hatimu gundah gulana kutumpahkan
engkau semangat dalam hidupku
hiraukan deritamu hanya untukku
sahabat.....
pengorbananmu tak terbalaskan
dalam amarahku yang penuh cela
engkau tersenyum dan tetap tabah
ikhlas hatimu untuk diriku
sahabat.....
di hari yang fitri ini
izinkan aku membalas hatimu
engkaulah sahabat sepanjang hidupku
ku serahkan bahagiaku hanya untukmu
senyumlah sahabat sambut harimu
biar tangis dan derita jadi bebanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar