Jumat, 26 September 2008

PUISI HATI

Tangis Hati

gema takbir sayup berkumandang
serasa perih mengiris hati
segala dosaku terpampang sudah
apakah pupus sebulan puasa

Khilafku terlalu banyak dan menyesakkan dada
aku merasa berjalan tanpa arah
di bulan puasa yg penuh berkah
aku terus berbuat nista

sinar mentari muncul perlahan
air mataku jatuh tak tertahan
aku menangis dan bersujud
mohon ampunan doa ku rajut

allahu akbar..allahu akbar..
allah maha besar
idul fitri hari yang suci
sucikan diri dan kotoran hati

ku cium haru kaki ayah dan ibu
tanpa kasih dan cintamu aku laksana debu
doa tulus kuharap selalu
sebagai bekal dalam hidupku

hatiku luka menjadi rapuh
gema takbir menusuk kalbu
aku malu mohon ampunan padamu
iblis hatiku terlalu angkuh

oh....ayah...aku rindu pelukan hangatmu
oh....ibu......aku rindu belaian kasih sayangmu
aku ingin kembali seperti dulu
menangis dan tertawa dalam dekapanmu

indahnya ramadhan tak pernah kurasakan
sucinya idul fitri tak pernah kunikmati
akankah semua itu esok hari akan ku temui
sebelum ajal menjemput tanpa aku ketahui


Maafkan aku sahabat

maafkan aku sahabat
izin aku menjabat erat
memeluk dirimu menyentuh kalbu
meminta maaf dari hatimu

sahabat.....
pada dirimu keluh kesah ku curahkan
pada hatimu gundah gulana kutumpahkan
engkau semangat dalam hidupku
hiraukan deritamu hanya untukku

sahabat.....
pengorbananmu tak terbalaskan
dalam amarahku yang penuh cela
engkau tersenyum dan tetap tabah
ikhlas hatimu untuk diriku

sahabat.....
di hari yang fitri ini
izinkan aku membalas hatimu
engkaulah sahabat sepanjang hidupku
ku serahkan bahagiaku hanya untukmu
senyumlah sahabat sambut harimu
biar tangis dan derita jadi bebanku

Tidak ada komentar: