Malam ini aku galau
hati berdetak tak menentu
resah itu datang
lagu yang mengalun syahdu tak mengusikku
aku ingin sendiri
keinginan itu ada
keyakinanku kuat
tapi....keraguan datang menyergap
mampukah diriku menepis semua itu
galau....malam ini hatiku galau
berapa lama lagi aku harus begini
ketika rongrongan jiwa mengusik hati
selamanya ku tak mau begini
hidupku harus berubah dan menjadi berarti
hingga aku tak bertanya....siapakah aku ?
menjelang pagi...hatiku bimbang
sementara suara takbir terus berkumandang
menyentuh nuraniku yang paling dalam
menangis hatiku iba dan nestapa
tanpaku bisa melawan kodrat illahi
setetes pengharapan akan masa depan
secercah bias yang samar aku inginkan
uluran tangan kasih dan cinta ku impikan
akankah hadir hanya dalam sekejap mata
aku galau dalam detik2 hari kemenangan...
di hari yang fitri dan penuh ampun
ku coba untuk mengali kembali puing2 imanku
yang tercecer dan berserak entah kemana
ku coba susun dengan keperihan yang mendalam
ku rangkai walaupun tak indah
aku tak mau selamanya jiwa dan hatiku galau
ku harapkan hatimu mengisi relung hatiku..
yang hampa dan terkoyak nista
bercampur dengan lumpur dan bangkai dosa
mengendap padat keras dan membatu karang
hanya luluh dengan tetesan embun kasih hati
akankah asaku menjadi nyata....
hatiku galau.......hatiku galau
di hari yang fitri ini hatiku galau
galau seperti hari hari yang lalu
tanpa dayaku walau itu bisa ku hela
doa dan air mata yang tersisa
akankah terkabul di hatiku yang hampa
ya....allah padamu aku meminta
Selasa, 30 September 2008
Takut
Aku takut............
ntah kenapa akhir2 ini takut
takut akan kematian menjemputku
takut akan tertabrak kendaraan bermotor
sementara dosaku masih segunung
sementara dosaku seluas samudra
aku takut.......
sebab aku lupa beribadah
sebab aku lupa bersyukur
sebab aku lupa segalanya
sebab aku mengampang segalanya
aku takut..........
akankah hal itu datang di saat aku berbuat dosa
akanhal hal itu datang di saat aku sedang beribadah
semoga aku menjadi insan yang sadar
semoga aku menjadi insan yg di jalannya
ntah kenapa akhir2 ini takut
takut akan kematian menjemputku
takut akan tertabrak kendaraan bermotor
sementara dosaku masih segunung
sementara dosaku seluas samudra
aku takut.......
sebab aku lupa beribadah
sebab aku lupa bersyukur
sebab aku lupa segalanya
sebab aku mengampang segalanya
aku takut..........
akankah hal itu datang di saat aku berbuat dosa
akanhal hal itu datang di saat aku sedang beribadah
semoga aku menjadi insan yang sadar
semoga aku menjadi insan yg di jalannya
Jumat, 26 September 2008
PUISI HATI
Tangis Hati
gema takbir sayup berkumandang
serasa perih mengiris hati
segala dosaku terpampang sudah
apakah pupus sebulan puasa
Khilafku terlalu banyak dan menyesakkan dada
aku merasa berjalan tanpa arah
di bulan puasa yg penuh berkah
aku terus berbuat nista
sinar mentari muncul perlahan
air mataku jatuh tak tertahan
aku menangis dan bersujud
mohon ampunan doa ku rajut
allahu akbar..allahu akbar..
allah maha besar
idul fitri hari yang suci
sucikan diri dan kotoran hati
ku cium haru kaki ayah dan ibu
tanpa kasih dan cintamu aku laksana debu
doa tulus kuharap selalu
sebagai bekal dalam hidupku
hatiku luka menjadi rapuh
gema takbir menusuk kalbu
aku malu mohon ampunan padamu
iblis hatiku terlalu angkuh
oh....ayah...aku rindu pelukan hangatmu
oh....ibu......aku rindu belaian kasih sayangmu
aku ingin kembali seperti dulu
menangis dan tertawa dalam dekapanmu
indahnya ramadhan tak pernah kurasakan
sucinya idul fitri tak pernah kunikmati
akankah semua itu esok hari akan ku temui
sebelum ajal menjemput tanpa aku ketahui
Maafkan aku sahabat
maafkan aku sahabat
izin aku menjabat erat
memeluk dirimu menyentuh kalbu
meminta maaf dari hatimu
sahabat.....
pada dirimu keluh kesah ku curahkan
pada hatimu gundah gulana kutumpahkan
engkau semangat dalam hidupku
hiraukan deritamu hanya untukku
sahabat.....
pengorbananmu tak terbalaskan
dalam amarahku yang penuh cela
engkau tersenyum dan tetap tabah
ikhlas hatimu untuk diriku
sahabat.....
di hari yang fitri ini
izinkan aku membalas hatimu
engkaulah sahabat sepanjang hidupku
ku serahkan bahagiaku hanya untukmu
senyumlah sahabat sambut harimu
biar tangis dan derita jadi bebanku
gema takbir sayup berkumandang
serasa perih mengiris hati
segala dosaku terpampang sudah
apakah pupus sebulan puasa
Khilafku terlalu banyak dan menyesakkan dada
aku merasa berjalan tanpa arah
di bulan puasa yg penuh berkah
aku terus berbuat nista
sinar mentari muncul perlahan
air mataku jatuh tak tertahan
aku menangis dan bersujud
mohon ampunan doa ku rajut
allahu akbar..allahu akbar..
allah maha besar
idul fitri hari yang suci
sucikan diri dan kotoran hati
ku cium haru kaki ayah dan ibu
tanpa kasih dan cintamu aku laksana debu
doa tulus kuharap selalu
sebagai bekal dalam hidupku
hatiku luka menjadi rapuh
gema takbir menusuk kalbu
aku malu mohon ampunan padamu
iblis hatiku terlalu angkuh
oh....ayah...aku rindu pelukan hangatmu
oh....ibu......aku rindu belaian kasih sayangmu
aku ingin kembali seperti dulu
menangis dan tertawa dalam dekapanmu
indahnya ramadhan tak pernah kurasakan
sucinya idul fitri tak pernah kunikmati
akankah semua itu esok hari akan ku temui
sebelum ajal menjemput tanpa aku ketahui
Maafkan aku sahabat
maafkan aku sahabat
izin aku menjabat erat
memeluk dirimu menyentuh kalbu
meminta maaf dari hatimu
sahabat.....
pada dirimu keluh kesah ku curahkan
pada hatimu gundah gulana kutumpahkan
engkau semangat dalam hidupku
hiraukan deritamu hanya untukku
sahabat.....
pengorbananmu tak terbalaskan
dalam amarahku yang penuh cela
engkau tersenyum dan tetap tabah
ikhlas hatimu untuk diriku
sahabat.....
di hari yang fitri ini
izinkan aku membalas hatimu
engkaulah sahabat sepanjang hidupku
ku serahkan bahagiaku hanya untukmu
senyumlah sahabat sambut harimu
biar tangis dan derita jadi bebanku
Rabu, 24 September 2008
wahai..calon pemimpin
kau hambur-hamburkan uangmu demi ambisi
senyum dan janji manismu menghiasi koran dan televisi
dengan busana putih bersih layaknya kiayi
berpose manis dengan nama dan sederet gelar
tak mau kalah dengan jendral naga bonar
gambar dan janjimu untuk rakyat tersebar luas
di pohon,tiang listrik, tembok, kendaraan sampai ketengah samudra
membaur dan merasakan kesedihan rakyat
menyumbang sembako di iringi ratusan wartawan
tutur katamu lemah lembut seperti kabut
kau manusia ataukah lelembut
tiada hari tanpa sumbangan
tiap undangan kau hadiri
waktumu habis kesana kemari
demi untuk sebuah kemenanggan
tak perduli segala cara kau halalkan
sampai setan-setan kau libatkan
pergi ziarah kesemua kuburan
tapi kini apa yang terjadi...
setelah kau terpilih kami hanya bisa gigit jari
semua janjimu kau ingkari
jangankan menyapa melihatmupun kami gak berani
dihari pelantikanmu
segala kemewahan terpampang
tamu dan undangan memenuhi gedung
rakyat kecil yang datang langsung di bendung
dihadang ratusan polisi berwajah garang
berani dekat bakal di tendang
wahai...pemimpin baruku
atap rumahku makin rapuh
ku nanti janjimu dengan doaku
ku harapkan selalu uluran tanganmu
walau ku tau semua itu janji batu
sebab kau menerorku seperti hantu
agar aku dan keluarga mencoblos wajahmu
ku robek semua poster yang memenuhi dinding gubukku
ku sayat-sayat semua kata kata manismu
tak lupa ku coret garis miring di atas jidatmu
agar kau tau maksud hatiku
semoga tuhan segera mencabut nyawamu
kau hambur-hamburkan uangmu demi ambisi
senyum dan janji manismu menghiasi koran dan televisi
dengan busana putih bersih layaknya kiayi
berpose manis dengan nama dan sederet gelar
tak mau kalah dengan jendral naga bonar
gambar dan janjimu untuk rakyat tersebar luas
di pohon,tiang listrik, tembok, kendaraan sampai ketengah samudra
membaur dan merasakan kesedihan rakyat
menyumbang sembako di iringi ratusan wartawan
tutur katamu lemah lembut seperti kabut
kau manusia ataukah lelembut
tiada hari tanpa sumbangan
tiap undangan kau hadiri
waktumu habis kesana kemari
demi untuk sebuah kemenanggan
tak perduli segala cara kau halalkan
sampai setan-setan kau libatkan
pergi ziarah kesemua kuburan
tapi kini apa yang terjadi...
setelah kau terpilih kami hanya bisa gigit jari
semua janjimu kau ingkari
jangankan menyapa melihatmupun kami gak berani
dihari pelantikanmu
segala kemewahan terpampang
tamu dan undangan memenuhi gedung
rakyat kecil yang datang langsung di bendung
dihadang ratusan polisi berwajah garang
berani dekat bakal di tendang
wahai...pemimpin baruku
atap rumahku makin rapuh
ku nanti janjimu dengan doaku
ku harapkan selalu uluran tanganmu
walau ku tau semua itu janji batu
sebab kau menerorku seperti hantu
agar aku dan keluarga mencoblos wajahmu
ku robek semua poster yang memenuhi dinding gubukku
ku sayat-sayat semua kata kata manismu
tak lupa ku coret garis miring di atas jidatmu
agar kau tau maksud hatiku
semoga tuhan segera mencabut nyawamu
Langganan:
Postingan (Atom)